Poligami Empat Istri
Tak akan membahas tentang poligami, hukumnya, perdebatannya, setuju atau tidaknya. Tapi hanya akan menuliskan intisari dari sebuah skrip percakapan film perang yang baru saja tadi ditayangkan di sebuah chanel TV. Peperangan antara Nazi Rusia melawan Amerika, background-nya padang pasir tandus yang sedang terkena badai. Ada seorang prajurit bernama Tambur, Islam, kulitnya hitam lebam, keturunan Afrika. Dalam sebuah percakapan dengan prajurit Amerika lainnya, seorang bertanya mengapa Nabinya membolehkan umatnya untuk beristri empat?
Sebuah jawaban logis yang sangat “film”, tanpa perlu ayat dan hadis. Katanya :
- Satu, akan lelah siang malam.
- Dua, akan bertengkar siang malam.
- Tiga, akan saling memihak.
- Empat, mereka akan saling menemani, melengkapi. Sehingga sang suami bisa cukup makan, uang, dan istirahat. :-)
Sebuah percakapan yang justru lebih rasional dibanding perdebatan banyak poligamers di TV yang sebelumnya telah saya saksikan. Saya bukan tak mendukung, bukan pula mengelak, hanya mungkin saat ini pasti belum siap untuk berpoligami. Lha satu saja belum dihalalkan, gimana mau empat? Hahaha …
(Eh, figuran pada gambar di atas adalah sahabat seperjuangan semasa kuliah dulu. Dari kiri ke kanan : Samra, Fitri, Abied, Rose, Hilfa. Lagi-lagi, jangan mikir macem-macem tentang saya. )